Masjid Agung Surabaya (MAS)
Masjid Nasional Al-Akbar
Surabaya atau Masjid Agung Surabaya (MAS) dibangun sejak tanggal 4
Agustus 1995. Pembangunan Masjid ini ditandai dengan peletakan batu pertama
oleh Wakil Presiden RI Try Sutrisno. Tepat pada Hari Pahlawan, 10 November 2000, Masjid ini diresmikan oleh
Presiden RI KH. Abdurrahman
Wahid.
Secara fisik, luas bangunan dan fasilitas penunjang MAS adalah 22.300 meter persegi,
dengan rincian panjang 147 meter dan lebar 128 meter. Bentuk atap MAS terdiri dari 1 kubah besar
yang didukung 4 kubah kecil berbentuk limasan serta 1 menara. Keunikan bentuk
kubah MAS ini terletak pada bentuk kubah yang hampir menyerupai setengah telur
dengan 1,5 layer yang memiliki tinggi sekitar 27 meter. Untuk menutup kubah,
dipergunakan sebuah produk yang juga digunakan di beberapa masjid raya seperti
Masjid Raya Selangor di Syah Alam (Malaysia).
Ciri lain dari masjid raksasa ini adalah pintu masuk ke dalam ruangan masjid
tinggi dan mihrabnya adalah mihrab masjid terbesar di Indonesia.
Rancang bangun arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Rancang bangun arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Bersebelahan dengan MAS, dibangun juga sebuah Gereja Katholik Sakramen Maha Kudus. Gereja ini mendapat kehormatan istimewa karena diresmikan juga oleh Presiden RI, Abdurrahman Wahid pada 10 November 2000, bersamaan dengan peresmian MAS - Masjid Al Akbar Surabaya. Pertama kalinya Presiden Republik Indonesia meresmikan sepasang tempat ibadah megah dari penganut agama yang berbeda.
Kedua tempat ibadah tersebut berdiri kokoh berdampingan, sebagai wujud toleransi kehidupan beragama di Surabaya.
“Islam janganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai salah satu elemen ideologis yang melengkapi bangunan ke Indonesiaan yang telah terbentuk”. (Gus Dur, mantan Presiden RI).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar