Kamis, 11 Oktober 2012
Rabu, 10 Oktober 2012
nyetMonyet's
Pose 'Nyet-Monyet'
Minggu, 30 September 2012
Bukit Sampah (TPA) Benowo - Surabaya
klik gambar
Kamera ala kadar yang kubawa, cukup lumayan untuk menggambarkan hiruk pikuk TPA Benowo dinihari, jelang pagi hingga siangnya. Terlebih Walikota Surabaya Tri Risma Harini, usai subuh tadi terjun langsung memimpin pasukannya. DKP dengan pasukan kuningnya, PMK dengan ‘fire brigade’ birunyya, LINMAS, SATPOL, DISHUB tidak ketinggalan. Para pemulung kali ini tidak kelihatan, pemulung yang jumlahnya lebih dari 500 jiwa termasuk ijon pengepul, tengkulak barang rongsok, untuk sementara dilarang beraktivitas.npb - bravo surabaya.
Jumat, 28 September 2012
Rabu, 12 September 2012
Ekspresi Suroboyo
Senin, 10 September 2012
MAS - Al Akbar Suroboyo
Masjid Agung Surabaya (MAS)
Rancang bangun arsitektur MAS dikerjakan oleh tim dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya.
Bersebelahan dengan MAS, dibangun juga sebuah Gereja Katholik Sakramen Maha Kudus. Gereja ini mendapat kehormatan istimewa karena diresmikan juga oleh Presiden RI, Abdurrahman Wahid pada 10 November 2000, bersamaan dengan peresmian MAS - Masjid Al Akbar Surabaya. Pertama kalinya Presiden Republik Indonesia meresmikan sepasang tempat ibadah megah dari penganut agama yang berbeda.
“Islam janganlah dihayati sebagai ideologi alternatif. Ia harus dilihat sebagai salah satu elemen ideologis yang melengkapi bangunan ke Indonesiaan yang telah terbentuk”. (Gus Dur, mantan Presiden RI).
Senin, 19 Maret 2012
Umbul Binangun, Tamansari - Jogjakarta
Buaya Nil - Tamansari Bandung
Sabtu, 03 Maret 2012
Tugas Baru
Kamis, 1 Maret 2012, di Graha Sawunggaling, Walikota Surabaya, Tri Rismaharini menyaksikan Chandra Ratna Maria De Rosari Oratmangun, Kepala Dinas Kebakaran menandatangani surat serah terima jabatan. Wanita kelahiran Saumlaki Maluku Tenggara ini sebelumnya menjabat Kepala Bidang KESBANG LINMAS kota Surabaya.
Kamis, 23 Februari 2012
Pura Taman Ayun - Mengwi
kurang lebih 18 km barat laut kota Denpasar
Jumat, 17 Februari 2012
OBOR PATTIMURA 2010
Kamis, 16 Februari 2012
Madakaripura - Patapan Gajah Mada
Sumpah Amukti Palapa
"Lamun Huwus kalah nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring Gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, samana isun amukti palapa ".
"Jika telah mengalahkan Nusantara, saya (baru akan) melepaskan puasa. Jika mengalahkan Gurun, Seram, Tanjung Pura, Haru, Pahang, Dompo, Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, demikianlah saya (baru akan) berhenti puasa" .
Sumpah yang membawa kejayaan kerajaan Majapahit ini diucapkan oleh Gajah Mada pada upacara pengangkatannya menjadi Patih Amangkubhumi Majapahit , tahun 1336.
Karena bhaktinya, Gajah Mada sebagai Mahamantri Agung yang bijaksana, serta setia berbakti kepada Negara, sang raja Hayamwuruk menganugerahkan dukuh Madakaripura, di Probolinggo,
Dukuh Madakaripura yang terletak dikaki pegunungan Tengger – Gunung Bromo, dikenal karena air terjunnya “Madakaripura”, mengambil nama dukuh yang dihadiahkan raja Hayamwuruk. Konon Patih Gajah Mada menghabiskan akhir hayatnya dengan bertapa didalam goa dibalik air tejun ini.
Pangapunten Gusti
Pagi menjelang aku melenguh panjang
Kurenggangkan badan dan setiap otot yang menyelimuti tubuh
Berdiri tegak dan kuangkat kedua tangan tingi-tinggi
… melenggguh skali lagi
aahhhh…. pundak kananku terasa sakit sekali
…. usia tak bisa kubohongi
Kerinduan masa muda masih menggelayut
Gusti nyuwun Pangapunten
Hingga senja begini aku hanya sesekali mengingatMu
Rindu padaMu hanya sesekali menghampiri
Gustiku paring dalem Pangapunten
Sabtu, 11 Februari 2012
Reog Ponorogo - Tradisional Dance
Reog Ponorogo
Irama rancak mengiringi rombongan reog yang meramaikan acara Surabaya Cross Culture 2008. Kendang kempul, ketipung, ketuk, kenong, goong dan angklung membangkitkan semangat para penari. Sementara alunan melengking slompret mendayu-dayu menambah aroma mistis-eksotis yang membuat awak traditional dance ini bergerak lebih atraktif.
Reog Ponorogo, dari namanya, kesenian tradisional ini dapat dipastikan berasal dari Ponorogo - Jawa Timur. Reog salah satu budaya daerah di Indonesia, memang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik. Reog, sering diidentikkan dengan dunia hitam, preman atau jagoan serta tak lepas pula dari kekuatan supranatural. Kesenian ini mempertontonkan keperkasaan pelaku dalam mengangkat dadak merak dengan kekuatan gigitan gigi selama pertunjukan.
Dalam pertunjukan Reog, biasa ditampilkan :
Barongan ( Dadak Merak ), topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa barong", raja hutan, diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa, tokoh ini akan tampil dominan dalam setiap pertunjukan reog.
Jathilan, diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan, yang menggambarkan ketangkasan prajurit berkuda yang sedang berlatih.
Warok, yang merupakan karakter/ciri khas dan jiwa masyarakat Ponorogo yang telah mendarah daging sejak dahulu yang diwariskan oleh nenek moyang kepada generasi penerus. Warok merupakan bagian peraga dari kesenian Reog yang tidak terpisahkan dengan peraga yang lain dalam unit kesenian Reog Ponorogo.
Klono Sewandono, atau Raja Kelono, tokoh sang Raja kegagahan di gambarkan dalam gerak tari yang lincah serta berwibawa, dialah yang menciptakan kesenian yang indah ini.
Bujang Ganong (Ganongan), atau Patih Pujangga Anom adalah tokoh yang enerjik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri- kanuragan sehingga disetiap penampilannya tidak jarang melakukan akrobat jungkir balik, salto dan gerakan enerjik lainnya, menggambarkan bak sosok seorang Patih Muda yang cekatan, berkemauan keras, cerdik dan jenaka.
( diunggah dari koleksi pribadi 2008)
Jumat, 10 Februari 2012
Manusia Perahu
Manusia Perahu - Pulau Galang
Perahu inilah yang dipakai para pengungsi Vietnam mengarungi lautan Cina selatan, selama berbulan-bulan sejauh ribuan kilometer, menuju berbagai belahan dunia dengan harapan mendapat perlindungan dari negara lain. Sebagian mereka gagal mencapai daratan dan gugur ditengah lautan karena perahunya tenggelam.
Perahu kayu ini adalah sisa-sisa dari peninggalan pengungsi Vietnam yang sengaja ditenggelamkan di perairan Pulau Galang. Beberapa perahu dibakar oleh para pengungsi sebagai aksi protes dan penolakan atas pemulangan kembali ke negara Vietnam.
Perahu-perahu ini oleh otorita Batam diangkat ke daratan kemudian diperbaiki dan dipamerkan untuk publik sebagai obyek peninggalan sejarah.
Tak jauh dari monumen ‘manusia perahu’, terdapat area pemakaman. Tempat persinggahan-pemakaman 'manusia perahu' ( pengungsi ) asal Vietnam dan Kamboja pada waktu perjalanan menuju tanah 'KEBEBASAN'.
Di pemakaman ini terdapat 503 makam pengungsi vietnam dan kamboja, dengan agama yang berbeda, yaitu Kristen dan Budha.
Sopi Untuk Keluarga
Tutup Tahun 2011
Dengan sedikit tutur kata adat (yang aku ndak ngerti), sumbat botol dibuka dan dituanglah vodka (sebagai pengganti sopi) kedalam gelas.
“ Hehheee ini sih ... tak ada akar rotanpun jadi” ..... dalam hatiku
Gelas sudah dalam genggam wakil tetua adat dari kampung, dan tak lama sembari tengadah, gelas diacungkan keatas, melantunlah doa puja-puji kepada tuhan dan leluhur ( bahasa adat ... yg bener aku ndak ngeh )
... tapi intinya (diterjemahkan opa ) kalau tidak salah adalah “.... semoga berkah tuhan selalu menaungi keluarga, dan kedamaian melingkupi tanah leluhur serta perahu dalam kemudi keluarga ini dapat berlabuh dengan baik ditanah harapan surga yang abadi”.
Bahasa tetua selesai, beliau berjalan keluar rumah, halaman depan, sambil bergumam beliau menyiramkan separuh sopi dalam gelas ketanah, “..... semoga kasih dan damai sampai di bumi leluhur serta melingkupi kita semua”.
Kembali kedalam, sedikit sopi membasahi bibir tetua, diiringi nyanyian adat, gelas mulai beredar dengan hikmat dari mulut kemulut keluarga yang hadir.
Yang bisa meneguk sopi ... bolehlah, yang tidak, cukuplah sopi menempel membasahi bibir.
Sekali lagi, “tak ada sopi vodkapun jadi”. Jelang tutup tahun 2011, bertempat di kediaman Mas-Kakak–Ipar–Pak De Jauhari Oratmangun, kami sempat berkumpul. Syukuran keluarga atas penugasan beliau menjadi Dubes Rusia. Sekedar untuk tidak melupakan adat moyang leluhur, yang berasal dari Tanimbar, Mas Jauh menyiapkan sopi sebagai sarana perekat keakraban untuk keluarga dari Tanimbar yang hadir.
Seputar Adat Sopi Tanimbar
Sopi, sebutan lain adalah ‘anggur kelapa’ dalam bahasa Maluku dinamakan Sagero (sopi), yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan tuak atau arak. Sopi, jenis minuman ini sudah membudaya dalam hidup orang Tanimbar. Orang Tanimbar mengenal dua jenis tuak, yaitu tuak yang terbuat dari kelapa dan tuak yang terbuat dari aren palm.
Dalam adat Tanimbar Maluku Tenggara Barat, yang lebih dikenal dengan Negeri Duan – Lolat, sopi dengan takaran botol atau kuri ( sejenis botol terbuat dari bambu) merupakan media pengikat dari Lolat kepada Duan-nya. Biasanya fungsi dan peranan dalam hubungan sosial, maka tanggung jawab untuk menyediakan maupun menghidangkannya ada pada pihak Lolat. Jadi bila Lolat membawa sopi kepada Duan, maka dapat dipastikan ada maksud yang berhubungan dengan tanggung jawab yang harus diemban oleh Duan kepada Lolat-nya.
Dalam proses adat, maka Lolat akan memberi sopi dan sumbat / penutup botol ( tuke dan snyingat ) kepada Duan. Disertai tutur kata adat, Lolat menuangkan sopi untuk Duan minum. Sebaliknya Duan akan memberi kain tenun kepada Lolat sebagai tanda pengikat hubungan ini dapat diterima dua belah pihak.
Duan (pihak lelaki) mempunyai kewajiban untuk menjaga dan menjunjung tinggi kehormatan Lolat (pihak perempuan) dan Lolat berkewajiban untuk menjaga harga diri Duan.
Dalam suatu pertikaian, selalu ada jalan tengah yaitu perdamaian. Dan justru pertikaian itulah biasa membuahkan tali persaudaraan yang akrab yang disebut " Pela "dalam bahasa Tanimbar disebut" Keselibur ", dalam bahasa Larat" Kidabela ", yang berarti sahabat dan saudara. Dalam pertikaian ini, maka penyelesaian dilakukan secara adat yaitu yang memberikan makanan dan kain tenun adalah Pela Duan dan yang memberikan sopi dan snyingat adalah Pela Lolat.
Pelanggaran Adat.
Penyelesaian adat untuk pembebasan sanksi atas pelanggaran adat Tanimbar dilakukan setelah terbukti ada suatu kesalahan. Kesalahan ini harus ditebus melalui permintaan pengampunan atas pelanggaran yang dilakukan dengan membayar denda/tebusan.
Macam-macam denda adat tanimbar :
· Sumbat botol, terkait dengan peminangan perempuan, penyelesaian perkelahian keluarga, pemberitahuan tanda jadi peminangan, ingin memiliki sesuatu milik orang lain atau sebidang tanah).
· Gantung bakul, menggakui adanya kesalahan dari masyarakat tanimbar
· Patah Pena, sangsi kepada seseorang yg mengakibatkan seseorang kehilangan masa depannya akibat putus sekolah.
· Hapus Darah / Sekah Tangan, sangsi kepada masyarakat yang melakukan suatu penganiayaan ringan.
· Angkat Muka, membayar malu seseorang akibat di lecehkan
· Harta Buang. membayar denda kepada pihak perempuan akibat tidak jadi dinikahi
Harta kawin Adat Tanimbar
· Koi selangkap = Gading gajah
· Knema = Anting-anting emas
· Ngoras = Rantai emas
· Mpiar = Gelang emas
· Mas Bulan = Liontin emas
· Pakaian adat wanita lengkap
· Biaya perkawinan
Kamis, 09 Februari 2012
Bromo Pasca Eruption 2011
( klik foto untuk lihat koleksi )
Bromo pasca erupsi menjadi tujuan menarik bagi wisatawan.
Awal 2011, beberapa biro wisata mulai marak menawarkan jenis wisata baru,
yakni wisata erupsi lautan pasir Gunung Bromo dengan pemandangan utama kepulan asap yang keluar dari gunung dan debu-debu eksotis pasca erupsi.
Wisata ini dipastikan aman asalkan wisatawan mengikuti rambu dan petunjuk yang diberikan petugas setempat. Wisata erupsi di lautan pasir Bromo tersebut masih akan ditambah dengan pesona wisata vulkano Bukit Mentigen dan wisata pedukuhan Seruni. Di bukit Mentigen wistawan bisa melihat sunrise dan sunset, lokasi di sekitar pos pantau Gunung Bromo, sedang wisata pedukuhan Seruni lebih dikenal sebagai Penanjakan.
Sejak pukul 03.00 dinihari, pejalan kaki sudah mulai ramai melakukan pendakian, ratusan mobil hartop dan kuda-kuda dikerahkan untuk mengangkut wisatawan menuju bukit wisata bromo untuk menyaksikan terbitnya matahari.
Rabu, 08 Februari 2012
Makam Pahlawan Lumajang
Beristirahat dengan tenang
Ayahanda kami "Asmodihardjo"
24 September 1991
Kami mati muda
Jang tinggal tulang diliputi debu
Kenang-kenanglah kami
Kami sudah tjoba apa jang kami bisa
Tapi kerdja belum selesai
Belum apa-apa
Kami sudah beri kami punja djiwa
Selasa, 07 Februari 2012
Parade Juang Surabaya 2010
Parade Juang 2011
Sawung Jabo
..... saat membangkitkan semangat arek Suroboyo
dalam acara Parade Juang 13 Nopember 2011
dari puncak Hotel Mojopahit Surabaya
cuplikan pidato Bung Tomo, 10 Nopember 1945 :
Saoedara-saoedara ra’jat djelata di seloeroeh Indonesia, teroetama, saoedara-saoedara pendoedoek kota Soerabaja. Kita semoeanja telah mengetahoei bahwa hari ini tentara Inggris telah menjebarkan pamflet-pamflet jang memberikan soeatoe antjaman kepada kita semoea. Kita diwadjibkan oentoek dalam waktoe jang mereka tentoekan, menjerahkan sendjata-sendjata jang kita reboet dari tentara Djepang.
Mereka telah minta supaja kita datang pada mereka itoe dengan mengangkat tangan. Mereka telah minta supaja kita semoea datang kepada mereka itoe dengan membawa bendera poetih tanda menjerah kepada mereka..."
Senin, 06 Februari 2012
Hari Pahlawan Nopember 2009
Cornelia Agatha usai menggelorakan semangat
arek-arek Suroboyo dari atas hotel Mojopahit, dengan puisi berjudul 'Surabaya'
Adenium di Halaman Rumah
Belajar Makro, hunting cukup di halaman rumah, obyek pertama 'semut rangkrang - capung - bunga' serangga kecil lain yg kebetulan terlihat di halaman rumah.
Jumat, 03 Februari 2012
KAJIAN EFEKTIVITAS GAYA KEPEMIMPINAN
Pudjo Bintoro, SH. MM.[1]
Keberhasilan perusahaan banyak bergantung kepada bagaimana pimpinan dapat menerapkan Gaya Kepemimpinan yang efektif. Model kepemimpinan yang digunakan dalam kajian ini adalah model yang disebut sebagai teori kepemimpinan situasional yang dikembangkan Paul Hersey dan Ken Blanchard. Model ini digunakan oleh karena sedikitnya ada tiga alasan, yaitu : penggunaannya yang luas, daya tariknya secara intuitif, dan didukung kalangan spesialis pengembangan manajemen, disamping nilai praktis yang mudah diterapkan di perusahaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasikan Gaya Kepemimpinan yang diterapkan Pimpinan di Perusahaan. Kajian meliputi dimensi Gaya Kepemimpinan Situasional, yakni Perilaku Hubungan, Perilaku Tugas dilengkapi dengan dimensi Tingkat Kesiapan Pegawai yang diasumsikan dapat mengidentifikasikan tingkat efektivitas Gaya Kepemimpinan.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode survey, yang dilaksanakan di Perusahaan dengan sasaran peneliti adalah pegawai Perusahaan. Peneliti menggunakan tiga buah instrumen yang dikembangkan dari hasil kajian teoretis dan telah diuji coba. Perhitungan validitas instrumen melalui analisis item, dengan taraf signifikansi a = 0,05. Butir akan dinyatakan valid jika koefisien korelasi Product Momen rhitung > rtabel, sedang untuk mengetahui koefisien reliabilitas instrumen, pengujian dilakukan dengan internal konsistensi dengan Teknik Belah Dua (Split half) dan dianalisis dengan rumus Spearman Brown. Dari hasil uji, korelasi Product Moment antara belahan pertama dan kedua (Rb) = 0,556. Reliabilitas internal seluruh instrument ( Ri) = 0,715.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Gaya Kepemimpinan yang diterapkan di Perusahaan dapat diidentifikasikan sebagai selling (S2), dipersepsikan oleh 81 responden atau 76,4 persen. Gaya participating (S3) oleh 14 responden atau 13,2 persen, dan gaya delegating (S4) oleh 7 responden atau 6,6 persen, serta gaya telling (S1) oleh 4 responden atau 3,8 persen.
Sebanyak 64 responden atau 60,4% memiliki Tingkat Kesiapan R3, dan sebanyak 42 responden atau 39,6% memiliki Tingkat Kesiapan R4.
Gaya Kepemimpinan paling efektif, mendapat prosentase sebesar 11,3% atau 12 responden. Gaya Kepemimpinan efektif mendapat prosentase tertinggi, yakni sebesar 50,9% atau 54 responden. Sedangkan peran Gaya Kepemimpinan kurang efektif dan tidak efektif diketahui sebesar 37,8% atau diidentifikasikan oleh 40 responden.
Hasil penelitian, secara umum efektivitas gaya yang dominan diterapkan oleh pimpinan di Perusahaan. adalah Gaya Kepemimpinan yang efektif.
Kata Kunci :
o Gaya Kepemimpinan
o Tingkat Kesiapan Pegawai
o Efektivitas Gaya Kepemimpinan
1] Nanang Pudjo Bintoro, SH. MM, 2002, Program Magister Management, STMB – Bandung, Kajian Efektivitas Gaya Kepemimpinan,
Kamis, 02 Februari 2012
Sandarkanlah Cintamu Padaku
Dan aku tak ingin menyalahkanmu jika kau pergi
Aku mengawasimu sepanjang malam
Ketika air mata menetes dari matamu
Itu menyentuh hatiku lebih dari yang bisa aku katakan
Kau tahu aku benci untuk memikirkan
Bahwa seorang dapat mengasihimu lebih dari aku
Seperti saat ini ketika aku berada di sisimu
Letakkanlah bebanmu di bahuku
Masukkan kekhawatiranmu di saku bajuku
Sandarkan cintamu sejenak padaku
Saat berjalan, aku melihatmu disudut.
Tampak kesepian menebar dalam ruang
Tidak ... aku tidak akan melupakan itu
Semua telah berlalu oo .. mengapa kaupergi begitu cepat?
Berapa lama aku harus menunggu
Ketika cinta tidak pernah datang
Ketika kau tinggalkan aku
......
Aku tidak tahu bagaimana memulainya lagi
Bandung, akhir 2011
bebas terjemah: 'Rest Your Love On Me'