Senin, 15 September 2014
Minggu, 17 Agustus 2014
Ogoh Ogoh Surabaya
Hasil jepretan, ketika melihat pawai ogoh-ogoh di Surabaya.
Karena tidak ketidak tahuan, tidak ada salahnya jika saya tempelkan referensidari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Karena tidak ketidak tahuan, tidak ada salahnya jika saya tempelkan referensidari
Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas.
Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaranHindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan.
Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar dan menakutkan; biasanya dalam wujud Rakshasa.
Selain wujud Rakshasa, Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada,Syurga dan Naraka, seperti: naga, gajah,, Widyadari, bahkan Dalam perkembangannya, ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin dunia, artis atau tokoh agama bahkan penjahat. Terkait hal ini, ada pula yang berbau politik atau SARA walaupun sebetulnya hal ini menyimpang dari prinsip dasar Ogoh-ogoh. Contohnya Ogoh-ogoh yang menggambarkan seorang teroris.
Dalam fungsi utamanya, Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhuta Kala, dibuat menjelang Hari Nyepi dan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hariPangrupukan, sehari sebelum Hari Nyepi.
Menurut para cendekiawan dan praktisi Hindu Dharma, proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dashyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran. Semua ini tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia
hari Merdeka
..... sepotong gambar kiriman dari Karang Panjang, Ambon, 17 Agustus 2014
Raffael Auraman!
Ponakan satu ini, lucu dan menggemaskan.
Tak peduli celana kedodoran.
Semangatnya untuk ikut upacara 17 Agustus begitu menggebu!
Sigap, dengan percaya diri, tegak menghormat kibar bendera dihalaman rumah, sebelum brangkat ke lapangan upacara.
.... kita, yang usia menjelang senja ini,
nyaris kehilangan semangat itu !
"Bangkitkan terus semangatmu Nak!
NKRI, adalah harga mati yang tak boleh terusik".
Merdekaa !
Kamis, 14 Februari 2013
Sabtu, 02 Februari 2013
Happy Birthday
“Ibunda Terkasih”
“Hallo Mami !”
“Yaaaa hallooo .... ee mas Nanang !”, samar hampir tak terdengar suara itu.
Tak berlebihan bila aku meluapkan rindu,
untuk Ibunda tercinta Mami Ida Ngampas Paat.
Telepon, SMS ataupun BBM tak cukup rasanya.
“Mami… apa kabar hari ini, Mam?”
Bagaimana kesehatan Mami?
Bagaimana kaki, masih pegalkah ?
Tak banyak yang bisa kuucapkan hari ini
Aku hanya bisa membayangkan wanita perkasa ini
Kesetiaan, ketulusan dan kesabarannya
Wanita yang mengantarkan anak-anaknya,
hingga beranjak dewasa,
untuk menemukan kehidupannya masing-masing.
Belai mesramu memeluk semua cucu
Mengusap dahi anak-anaku.
Mam, kami sangat rindu.
Tak terhitung berapa banyak cinta yang kau ajarkan.
Tak terhitung berapa banyak nyanyian kaulantunkan,
Mam, meskipun hanya jumpa dalam angan dan do’a,
Ingin rasanya kembali berada disampingmu.
Rindu kasih sayangmu
Rindu ceritamu tentang kehidupan saat masih kecil dulu
Rindu kisah Kasih Tuhan, yang pernah kau bacakan,
kisah tentang indahnya surga.
hingga anakmu terlelap dalam pelukanmu.
Ijinkan kami datang bersimpuh dihadapanmu
Mohon ampun atas segala salah dan dosa
Sejenak merebahkan kepala di pangkuanmu,
mengadu tentang hari-hariku,
tentang betapa kerasnya kehidupan ini.
Ibundaku, aku rindu kasih sayangmu
Tak ada seorangpun yang mengerti tangisku,
Selain ibunda,
Yang selalu mendapat kehangatan, keteduhan kasihmu
Tuhan
Aku berdoa untuk wanita yang tak tergantikan ini
Mohon jangan pernah Kau abaikan ibundaku.
“Selamat Ulang Tahun Mami !”
Semoga berkah usia, kesehatan dan kebahagiaan
senantiasa menyertai Mami tercinta.
Aamiin
“Yaaaa hallooo .... ee mas Nanang !”, samar hampir tak terdengar suara itu.
Tak berlebihan bila aku meluapkan rindu,
untuk Ibunda tercinta Mami Ida Ngampas Paat.
Telepon, SMS ataupun BBM tak cukup rasanya.
“Mami… apa kabar hari ini, Mam?”
Bagaimana kesehatan Mami?
Bagaimana kaki, masih pegalkah ?
Tak banyak yang bisa kuucapkan hari ini
Aku hanya bisa membayangkan wanita perkasa ini
Kesetiaan, ketulusan dan kesabarannya
Wanita yang mengantarkan anak-anaknya,
hingga beranjak dewasa,
untuk menemukan kehidupannya masing-masing.
Belai mesramu memeluk semua cucu
Mengusap dahi anak-anaku.
Mam, kami sangat rindu.
Tak terhitung berapa banyak cinta yang kau ajarkan.
Tak terhitung berapa banyak nyanyian kaulantunkan,
Mam, meskipun hanya jumpa dalam angan dan do’a,
Ingin rasanya kembali berada disampingmu.
Rindu kasih sayangmu
Rindu ceritamu tentang kehidupan saat masih kecil dulu
Rindu kisah Kasih Tuhan, yang pernah kau bacakan,
kisah tentang indahnya surga.
hingga anakmu terlelap dalam pelukanmu.
Ijinkan kami datang bersimpuh dihadapanmu
Mohon ampun atas segala salah dan dosa
Sejenak merebahkan kepala di pangkuanmu,
mengadu tentang hari-hariku,
tentang betapa kerasnya kehidupan ini.
Ibundaku, aku rindu kasih sayangmu
Tak ada seorangpun yang mengerti tangisku,
Selain ibunda,
Yang selalu mendapat kehangatan, keteduhan kasihmu
Tuhan
Aku berdoa untuk wanita yang tak tergantikan ini
Mohon jangan pernah Kau abaikan ibundaku.
“Selamat Ulang Tahun Mami !”
Semoga berkah usia, kesehatan dan kebahagiaan
senantiasa menyertai Mami tercinta.
Aamiin
Bandung, 2 Pebruari 2013
Selasa, 15 Januari 2013
Ucapan Ulang Tahun
“Ayahanda Tercinta"
Untuk
Papi tercinta, yang jarang sekali bertatap muka.
Dari Mas Nanang, anak mantu yang selalu rindu
tapi
tak punya daya untuk mengatakan.
Apa kabar Papi ?
Bagaimana dengan pohon rambutannya?
buah manis yang selalu kupetik langsung
dari kebun ketika pulang bersama anak isteri.
Bagaimana pohon kelapa, langsap?
sudahkah pohon durian berbuah ?
Aahh ! kenangan bersama
Papi-Mami terulang kembali
Papi,
kita memang tinggal berjauhan, tapi anggap saja jarak itu mewakili betapa
rindunya keluarga kami kepada Papi–Mami
berdua.
Kita juga
jarang komunikasi, tapi anggap saja itu sebagai bagian dari rencana kita,
agar
saat kita bertemu terlampiaskan semua rasa rindu ini.
Melalui lembaran ini Mas Nanang mau sampaikan,
“Happy Birthday,Papi ”
Semoga Papi senantiasa dalam
lindungan Yang Maha Pengasih.
Untuk Papi, Ayah
yang hebat.
Ada salam
rindu yang selalu ingin kami sampaikan.
Ada
kebanggaan luar biasa memiliki sosok panutan dan
kesayangan.
Ada doa yang
tak pernah putus, sekalipun kita berjauhan.
Untuk setiap perhatian
dan nasehat bijak yang selalu kami dapatkan.
Ketika diam
berarti tidak, dan kemarahan tanpa kata-kata,
kami belajar bagaimana caranya menjadi pribadi
santun.
Ketika
kesabaran dan ketulusanmu menjadi kenangan yang tak terlupakan,
kami mengerti
bahwa teladan adalah segalanya.
Selamat Ulang
Tahun Papi, Ayah
kesayangan kami semua.
Do’a senantiasa kami panjatkan,
sebagai bentuk balasan ketulusanmu.
Kami tahu, keriput telah terlukis dikening¸
tapi kasihmu tak akan pernah menjadi tua. Kami bangga punya Papi.
Semoga
kebahagiaan senantiasa menyertai Keluarga Besar Oratmangun.
Surabaya, 15 Januari 2013
Langganan:
Postingan (Atom)