duka derita menapak disisi kita
mengikuti tiap langkah angan nan ceria
sementara kecewa, keberhasilan adalah sisi lain yang hrs kita lalui dengan bijak,
jika tidak, kita akan tersungkur diantaranya

Minggu, 30 September 2012

Bukit Sampah (TPA) Benowo - Surabaya


klik gambar 
Surabaya Metropolitan, kota terbesar setelah Jakarta, ternyata menghasilkan sampah tidak kurang dari 2.000 ton perhari. Hampir 75% atau 1500 ton dari sampah tersebut tiap harinya masuk ke Tempat Pembuangan/Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo. Selebihnya dibuat kompos pada sentra-sentra komposter komunal milik Dinas Kebersihan Pertamanan (DKP) Surabaya dan dibakar dalam unit-unit insinerator yang tersebar di seluruh wilayah kota.




TPA Benowo yang luasnya lebih dari 37 HA dan  letaknya berdekatan dengan GOR Bung Tomo ini seringkali terbakar .  Sampah dibakar mungkin lumrah dan bagus untuk mengurangi volumenya.  Namun bila gunung sampah yang terbakar, tidak terbayang, asap yang ditimbulkan pasti akan mengganggu dan menuai protes penduduk sekitarnya.

Dinihari 22 September 2012,  TPA Benowo kembali terbakar. Untuk kali kedua aku berkesempatan ikut bergelut dengan asap bercampur bau sampah, naik keatas bukit sampah, tikus, bangkai anjing, belatung  semua yang menjijikan lengkap terpampang didepan mata.  

Kamera ala kadar yang kubawa, cukup lumayan untuk  menggambarkan hiruk pikuk TPA Benowo  dinihari, jelang pagi hingga siangnya. Terlebih Walikota Surabaya Tri Risma Harini, usai subuh tadi terjun langsung memimpin pasukannya. DKP dengan pasukan kuningnya, PMK dengan ‘fire brigade’ birunyya, LINMAS, SATPOL, DISHUB tidak ketinggalan. Para pemulung kali ini tidak kelihatan, pemulung yang jumlahnya lebih dari 500 jiwa termasuk ijon pengepul, tengkulak barang rongsok, untuk sementara dilarang beraktivitas.npb bravo surabaya.

Tidak ada komentar: