duka derita menapak disisi kita
mengikuti tiap langkah angan nan ceria
sementara kecewa, keberhasilan adalah sisi lain yang hrs kita lalui dengan bijak,
jika tidak, kita akan tersungkur diantaranya

Jumat, 10 Februari 2012

Sopi Untuk Keluarga



Tutup Tahun 2011


Dengan sedikit tutur kata adat (yang aku ndak ngerti), sumbat botol dibuka dan dituanglah vodka (sebagai pengganti sopi) kedalam gelas.
“ Hehheee ini sih ... tak ada akar rotanpun jadi” ..... dalam hatiku
Gelas sudah dalam genggam wakil tetua adat dari kampung, dan tak lama sembari tengadah, gelas diacungkan keatas, melantunlah doa puja-puji kepada tuhan dan leluhur ( bahasa adat ... yg bener aku ndak ngeh )
... tapi intinya (diterjemahkan opa ) kalau tidak salah adalah “.... semoga berkah tuhan selalu menaungi keluarga, dan kedamaian melingkupi tanah leluhur serta perahu dalam kemudi keluarga ini dapat berlabuh dengan baik ditanah harapan surga yang abadi”.

Bahasa tetua selesai, beliau berjalan keluar rumah, halaman depan, sambil bergumam beliau menyiramkan separuh sopi dalam gelas ketanah, “..... semoga kasih dan damai sampai di bumi leluhur serta melingkupi kita semua”.

Kembali kedalam, sedikit sopi membasahi bibir tetua, diiringi nyanyian adat, gelas mulai beredar dengan hikmat dari mulut kemulut keluarga yang hadir.

Yang bisa meneguk sopi ... bolehlah, yang tidak, cukuplah sopi menempel membasahi bibir.

Sekali lagi, “tak ada sopi vodkapun jadi”. Jelang tutup tahun 2011, bertempat di kediaman Mas-Kakak–Ipar–Pak De Jauhari Oratmangun, kami sempat berkumpul. Syukuran keluarga atas penugasan beliau menjadi Dubes Rusia. Sekedar untuk tidak melupakan adat moyang leluhur, yang berasal dari Tanimbar, Mas Jauh menyiapkan sopi sebagai sarana perekat keakraban untuk keluarga dari Tanimbar yang hadir.


Seputar Adat Sopi Tanimbar


Sopi, sebutan lain adalah ‘anggur kelapa dalam bahasa Maluku dinamakan Sagero (sopi), yang dalam bahasa Indonesia disebut dengan tuak atau arak. Sopi, jenis minuman ini sudah membudaya dalam hidup orang Tanimbar. Orang Tanimbar mengenal dua jenis tuak, yaitu tuak yang terbuat dari kelapa dan tuak yang terbuat dari aren palm.

Dalam adat Tanimbar Maluku Tenggara Barat, yang lebih dikenal dengan Negeri Duan – Lolat, sopi dengan takaran botol atau kuri ( sejenis botol terbuat dari bambu) merupakan media pengikat dari Lolat kepada Duan-nya. Biasanya fungsi dan peranan dalam hubungan sosial, maka tanggung jawab untuk menyediakan maupun menghidangkannya ada pada pihak Lolat. Jadi bila Lolat membawa sopi kepada Duan, maka dapat dipastikan ada maksud yang berhubungan dengan tanggung jawab yang harus diemban oleh Duan kepada Lolat-nya.

Dalam proses adat, maka Lolat akan memberi sopi dan sumbat / penutup botol ( tuke dan snyingat ) kepada Duan. Disertai tutur kata adat, Lolat menuangkan sopi untuk Duan minum. Sebaliknya Duan akan memberi kain tenun kepada Lolat sebagai tanda pengikat hubungan ini dapat diterima dua belah pihak.

Duan (pihak lelaki) mempunyai kewajiban untuk menjaga dan menjunjung tinggi kehormatan Lolat (pihak perempuan) dan Lolat berkewajiban untuk menjaga harga diri Duan.

Dalam suatu pertikaian, selalu ada jalan tengah yaitu perdamaian. Dan justru pertikaian itulah biasa membuahkan tali persaudaraan yang akrab yang disebut " Pela "dalam bahasa Tanimbar disebut" Keselibur ", dalam bahasa Larat" Kidabela ", yang berarti sahabat dan saudara. Dalam pertikaian ini, maka penyelesaian dilakukan secara adat yaitu yang memberikan makanan dan kain tenun adalah Pela Duan dan yang memberikan sopi dan snyingat adalah Pela Lolat.


Pelanggaran Adat.

Penyelesaian adat untuk pembebasan sanksi atas pelanggaran adat Tanimbar dilakukan setelah terbukti ada suatu kesalahan. Kesalahan ini harus ditebus melalui permintaan pengampunan atas pelanggaran yang dilakukan dengan membayar denda/tebusan.

Macam-macam denda adat tanimbar :
· Sumbat botol, terkait dengan peminangan perempuan, penyelesaian perkelahian keluarga, pemberitahuan tanda jadi peminangan, ingin memiliki sesuatu milik orang lain atau sebidang tanah).
· Gantung bakul, menggakui adanya kesalahan dari masyarakat tanimbar
· Patah Pena, sangsi kepada seseorang yg mengakibatkan seseorang kehilangan masa depannya akibat putus sekolah.
· Hapus Darah / Sekah Tangan, sangsi kepada masyarakat yang melakukan suatu penganiayaan ringan.
· Angkat Muka, membayar malu seseorang akibat di lecehkan
· Harta Buang. membayar denda kepada pihak perempuan akibat tidak jadi dinikahi


Harta kawin Adat Tanimbar

· Koi selangkap = Gading gajah
· Knema = Anting-anting emas
· Ngoras = Rantai emas
· Mpiar = Gelang emas
· Mas Bulan = Liontin emas
· Pakaian adat wanita lengkap
· Biaya perkawinan

Tidak ada komentar: